_Ilmu hikmah_
Wayan Supadno.
Hampir semua masyarakat Indonesia, utamanya keluarga petani selalu mengenang nama Bob Sadino. Sosok Legendaris di dunia agribisnis Indonesia. Penampilan nyentrik dan pola pikirnya melawan arus. Kontroversi publik. Tidak normatif.
Saya salah satu orang yang mengidolakannya. Tidak perlu saya ikutan yang kontra. Saya ikutan yang pro saja. Disaring dan disarikan yang positifnya saja. Yang pasti telah banyak berjasa menjadi suri tauladan banyak orang berani melangkah jadi pelaku agribisnis.
Hipotesa saya, bahwa Bob Sadino seakan tahu persis masyarakat Indonesia suka latah. Suka ATP (amati tiru plek) atau ATM (amati tiru modifikasi). Sehingga selalu pamer berulang kali hal pola pikir kritis, tutur kata apa adanya dan tindakan yang telah dilakukannya.
Termasuk memakai gaya bahasa keras kadang kasar. Penampilan juga tidak membuat nyaman bagi sebagian orang. Tapi karena telah membuktikannya dan sukses besar. Abadi namanya harum di dalam memori masyarakat. Berawal dari peternak unggas.
Lain lagi dengan Ibu Susi Pudjiastuti, Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan. To the point jika ada maunya positif. Gerakannya tanpa mau ditunda - tunda. Sehingga buah pikir gagasan, menyampaikan pendapat dan tindakan tegasnya.
Karena sangat beda dari lainnya. Bisa jadi " Legacy " bagi masyarakat Indonesia. Namanya bersemayam tetap indah di hati. Terlalu nampak mencintai dengan pekat rakyat Indonesia dan negeri ini. Cintanya pekat sekali. Berawal dari nelayan dan pedagang ikan.
Sama juga, namanya di blow up besar - besaran oleh media massa. Prosesnya juga sering dikisahkan di berbagai kesempatan di mana saja. Simbol - simbol kesuksesannya juga terlalu sering disiarkan. Termasuk sukses menjadi " Insan Peduli Kemanusiaan ".
Kedua " Tokoh Masyarakat " tingkat nasional tersebut, ada kemiripan. Gagal pendidikan formal. Tapi nampak jelas juga cerdasnya. Tiada yang berani menyanggahnya. Karena keduanya mengantongi banyak ijazah hasil kuliah nyata di lapangan. Kuliah bisnis pada pangan.
SPP nya kuliah bisnis agro tersebut tentu teramat besar, karena telah membiayai berulang kali kegagalannya. Tapi selalu dikaji ulang dan diambil ilmu hikmahnya. Terus melangkah berbuat lagi. Makin sempurna, karena berbekal ilmu hikmah dari praktik sebelumnya.
Setelah tahu jalannya. Setelah mendapat pembelajaran dari kesalahan maupun kebenaran praktik sebelumnya. Lalu ekspansi. Karena makin sibuk, merekrut pengangguran agar ada yang mengelola usahanya. Karena makin sulit, merekrut para ahli. Jadi " Tim Sukses " nya.
Begitulah kajian saya tentang kedua " Insan Legendaris Indonesia " ini. Persis kisah beringin teramat besar rindang. Tempat berteduhnya banyak orang. Tapi berawal dari benihnya yang teramat kecil. Itu pun tetap tumbuh walau dihimpit bebatuan bercadas keras.
Salam 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630
Sumber : https://wayansupadno.com/2023/05/31/namanya-harum-di-hati-masyarakat/