Klik Play Untuk Menyaksikan Online TV Nusantara

Prof. Dr. H. Paiman Raharjo, M.M., M.Si Rektor Universitas Prof. Dr.Moestopo (Beragama) - Tukang Sapu Jadi Profesor

ADMIN MEDCOM DPP GAAS
0

  





 

Seorang budayawan besar Indonesia, A.A. Navis pernah menulis bahwa, 

“Kehidupan ini tidak lepas dari sebab dan akibat yang telah digariskan oleh takdir.


Takdir telah ditetapkan pula oleh Tuhan atas umatnya. Tapi, hukum takdir bukanlah untuk menyuruhnya menyerah kalah, tapi berjuang.” 

Apa yang ditorehkan sastrawan Angkatan 1950-1960, ini tampaknya tepat ditujukan kepada perjalanan karier dan hidup Prof. Dr. H. Paiman Raharjo, M.M, M.Si. Betapa tidak, ketika takdir membawanya menjadi seorang tukang sapu ia tak menyerah kalah, tapi terus berjuang meningkatkan kualitas hidup dan kemampuannya sampai kemudian takdir pun menjelmakannya sebagai  seorang profesor hingga kemudian menduduki jabatan Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama). 


Ya, pria kelahiran Klaten 15 Juni 1967 ini merupakan sosok yang tangguh menghadapi berbagai permasalahan  Internal maupun eksternal, serta globalisasi yang berkembang saat ini.





Ketika merantau ke Jakarta tahun 1985 ia mengawali kariernya sebagai tukang sapu dan hanya berbekal ijazah SMP.  “saya bekerja di yayasan Gembala Baik Jatinegara Jakarta timur sebagai tukang sapu dan tukang kebun,” ia memulai cerita.


 Dalam menjalani kariernya sebagai tukang sapu ketika itu, Paiman mengaku sering mendapat cobaan hidup yang luar biasa. 

Ia kerap direndahkan karena keadaan. tapi hal ini tidak membuat Paiman frustasi dan menyerah, malah justru membuat semangatnya untuk mengubah nasib menjadi lebih baik. saat itu ia bercita-cita ingin melanjutkan sekolah ke jenjang SLTA.  Usai mendapat izin dari tempatnya  bekerja.


 Paiman pun melanjutkan sekolah di STM Budhaya Matraman Jakarta timur. setelah lulus STM, Paiman diangkat menjadi tenaga pengamanan (satpam) di yayasan Gembala Baik. Karena Paiman adalah sosok yang haus untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas keilmuan dalam dirinya, ia mulai mencari cara agar di selasela waktu kerjanya sebagai satpam bisa meneruskan kuliah.


 “Akhirnya saya pilih shift malam dalam tugas saya sebagai satpam. Agar siangnya dapat melanjutkan kuliah,” kenangnya.

 Keinginan tersebut terwujud. Pada tahun 1990 Paiman raharjo kuliah di Fisip Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) mengambil Program studi. ( Prodi) Ilmu Administrasi Negara dan lulus tahun 1994. tak sampai disitu, ia melanjutkan mengambil pasca sarjana.


 Tahun 1997 Paiman lulus Magister Manajemen. Ia kemudian diterima menjadi Dosen di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)  sejak tahun 1997 dan diangkat sebagai Dosen tetap Fisip Universitas Prof.Dr. Moestopo (Beragama) pada tahun 1999. 

Di tahun 2003 mantan Tenaga Ahli Baleg DPR RI ini meraih Magister Administrasi Publik. sampai kemudian tahun 2012 akademisi yang pernah menjadi konsultan di Kementerian Koordinasi Polkam RI dan Kementerian Sosial RI  ini berhasil mendapatkan gelar Doktor untuk Program Administrasi Publik di Universitas Padjadjaran, Bandung.


 Kapasitas Paiman sebagai pendidik semakin mumpuni di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama). setelah dipercaya sebagai Kepala Prodi  Administrasi Negara Fisip ia kemudian menjadi Wakil Dekan Fisip lalu menjadi Sekretaris Program Pasca sarjana, dilanjutkan jabatan Direktur Program Pascasarjana. sampai kemudian Paiman yang sukses meraih Profesor ditunjuk menjadi Plt. Rektor hingga kemudian menjadi  Rektor difinitif di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta.



Dalam kepemimpinannya, Universitas ini meraih banyak pencapaian kualitas dan kuantitas di bidang akademik maupun non akademik. Ada yang menarik dari sosok Paiman. Di sela-sela menjadi pengajar, Paiman juga membangun usaha melalui berwiraswasta dengan membuka beberapa usaha seperti percetakan, pengetikan dan foto copy, restoran, biro travel, membuka kost-kostan, properti dan bisnis lainnya. tak heran jika selain sukses sebagai akademisi ia juga mumpuni sebagai Pebisnis.





#Prestasi Besar Dalam Setahun


Dunia pendidikan di Indonesia sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga peran perguruan tinggi yang unggul dan berkualitas pun sangat penting keberadaannya. Peran perguruan tinggi yang unggul dan berkualitas tak luput dari peran pemimpin perguruan tinggi.

 Pemimpin tertinggi perguruan tinggi adalah Rektor, sehingga peran Rektor dalam membangun perguruan tinggi yang unggul dan berkualitas sangat penting keberadaannya. 


Di tahun 2023 ini, sosok rektor yang tangguh menghadapi tantangan global saat ini satu di antaranya adalah Prof. Dr. H. Paiman raharjo., M.M.,M.si Rektor Universitas Prof.Dr. Moestopo (Beragama).


 Paiman raharjo adalah figur Rektor yang memiliki ide gagasan dan inovatif yang luar biasa. terbukti dalam kepemimpinannya yang baru 1 tahun, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) telah melahirkan banyak prestasi seperti mempertahankan akreditasi unggul atas Prodi yang ada, melahirkan program Doktor Administrasi Publik, tercapainya akreditasi internasional Iso 9001 dan meningkatnya penerimaan jumlah mahasiswa baru.


 Paiman raharjo dalam pengabdiannya juga berjasa besar dalam memperjuangkan Mayjen TNI Purn. Prof.Dr. Moestopo sebagai pahlawan nasional, serta lahirnya jalan Prof. Dr. Moestopo di Jakarta, dan lahirnya kawasan Moestopo di komplek wilayah Jalan Hang Lekir, Jakarta selatan. Ia juga  memperjuangkan Kampus Moestopo memperoleh penghargaan sebagai kampus  swasta  peraih penghargaan inklusivitas keberagaman agama dari Accreditation service for International schools, Colleges & Universities (AsIC) Inggris. 



Selain banyak menerima penghargaan (lihat box), Paiman raharjo juga merupakan Rektor yang tegas dan  pemberani namun demokratis. Hal itu terbukti ketika ia berhasil menyelesaikan Demo Mahasiswa selama sembilan  bulan pada tahun 2019 ketika Paiman masih menjabat sebagai Pj. Rektor. Kisah perjalanan hidup dan karir Paiman raharjo sempat dibukukan dalam buku yang berjudul “si Tukang Sapu Jadi Profesor dan Miliarder” serta dituangkan dalam judul lagu yang berjudul “si Tukang Sapu Jadi Profesor” .



Kisah ketangguhan dan perjuangan Paiman raharjo ini diharapkan bisa menjadi inspirasi maupun motivasi bagi para generasi muda yang masih bingung menentukan arah perjuangan hidupnya.




MEMBAWA UNIVERSITAS MOESTOPO (BERAGAMA) MENUJU KAMPUS BERKELAS DUNIA



Familier dan Bersahaja Begitu Kesan pertama saat Giattri Fachbrilian dan Indah Kurniasih dari Men’s Obsession  yang mewawancarai Paiman Raharjo di ruang  kerja Rektorat yang merupakan rumah asli kediaman Mayor Jenderal TNI (Purn) Prof. DR. Moestopo, pendiri Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) yang  terlihat masih tertata apik dengan kemewahan arsitektur kolonialnya. 



Sebelum wawancara,  Rektor yang dikenal akrab dengan mahasiswanya ini tak Sungkan ikut menyeduhkan kopi dan teh untuk kru Men’s Obsession. “Ngopi dulu,” selorohnya sembari tersenyum. 


Usai menyeruput kopi seduhannya, wawancara pun berlangsung. Jawaban Jawaban cerdas sang Rektor pun meluncur menjadikan wawancara  semakin berbobot mulai dari sejarah dan kiprahnya di dunia pendidikan hingga perkembangan Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) atau UPDM (B) yang saat ini mendapatkan predikat kampus unggulan.



 Berikut petikan wawancaranya. 


Bisa dijelaskan bagaimana perjalanan 

karier Bapak hingga dipercaya duduk 

di posisi saat ini?



Saya berkarier dari bawah sekali, saya mulai menjadi dosen tahun 97, kemudian tahun 99 diangkat sebagai Dosen tetap. Lalu tahun 2000 saya dipercaya sebagai Kepala Program Pendidikan (Kaprodi), kemudian menjadi 

Wakil Dekan III Kemahasiswaan dan Wakil Dekan II Keuangan. Kemudian saya ditempatkan ke Pasca Sarjana  Tahun 2014 sebagai Sekretaris Program Pasca Sarjana. Lalu tahun 2015 sebagai Direktur Program Pasca Sarjana. 


Kemudian di tahun 2019 ketika ada aksi demonstrasi mahasiswa, saya dijadikan Plt. Rektor selama 2 bulan Lalu bulan berikutnya saya dijadikan Pj. Rektor Membawa Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Menuju Kampus Berkelas Dunia. Rektor untuk mengatasi aspirasi dari mahasiswa ketika itu. Baru kemudian pada tahun 2022 tepatnya 31 Mei saya Diangkat sebagai Rektor.


 Tentunya karier saya ini tidak mudah karena prosesnya  luar biasa. Banyak lika-liku, tantangan, dan berbagai hambatan. 


Tapi tentu ada banyak Prestasi dan 

kemajuannya? 



Ketika saya ditempatkan di FISIP saya bisa membawa kemajuan. Kemudian saat saya ada di Pasca Sarjana yang awal akreditasinya masih C semua lalu saya satu tahun itu bisa mengubah jadi A  semua. Kemudian juga perkembangan program baru ada program Doktor. 


Lalu saat pandemi Covid-19 terjadi persaingan luar biasa. Banyak kampus kampus yang tutup. Saat saya sebelum dilantik sebagai rektor ketika itu  jumlah mahasiswa cuma 75 orang. Tapi dalam waktu 4 bulan bisa berhasil mendapatkan 900 orang. 


Kemudian karier yang lain adalah mencapai Dosen berprestasi mengukir sejarah dari 1961 didirikan Universitas Prof. Dr. Moestopo  (Beragama). baru tahun 2018 meraih Prestasi Dosen berprestasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia.



Pak, Indonesia akan mencapai bonus demografi pada tahun 2045 tentunya itu terkait juga dengan Perguruan tinggi sebagai pencetak Sumber  Daya manusia, bagaimana Bapak memandang hal ini?



Saya kira Perguruan tinggi harus bisa menyesuaikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini. Oleh karenanya dalam rangka menyambut itu, UPDM (B) berbenah untuk menuju kampus kelas dunia. 


Langkah-langkah yang saya lakukan untuk menjadikan UPDM (B)  berkelas dunia adalah dengan melakukan kerjasama antar universitas-universitas di luar negeri yang ternama di Amerika,  Inggris, Singapura, Jepang, Korea dan belum lama ini dengan universitas Malaya di Malaysia. di mana universitas Malaya itu adalah kampus terbaik di Malaysia. Nah di samping itu, langkah-langkah untuk menghadapi tantangan itu kami juga mengupayakan untuk akreditasi internasional.


 Alhamdulillah  pada tahun 2022 tepatnya bulan November UPDM  (B) telah mendapatkan akreditasi internasional ISO 9001 artinya bahwa upaya untuk menciptakan sumberdaya manusia yang unggul seperti slogannya Pak Presiden Jokowi agar SDM unggul Indonesia maju. 


Kami sebagai Perguruan tinggi swasta telah menyiapkan sarana Dan Pra sarana dan kurikulum dalam rangka untuk menghadapi bagaimana SDM  Indonesia ini mampu bersaing. Oleh karena itu disamping upaya untuk perbaikan kurikulum kemudian juga 

akreditasi nasional dan internasional kami juga ada studi belajar mahasiswa di luar negeri. Kemudian selain ada pertukaran mahasiswa kita ke luar negeri, juga kita lakukan program kelas  Internasional. Inilah upaya UPDM  (B)  menuju kampus kelas dunia yang bisa melahirkan SDM unggul.






Lalu bagaimana Proses pelaksanaan 

Program Merdeka Belajar Kampus 

Merdeka di universitas ini?



Sebenarnya konsep merdeka belajar kampus merdeka ini adalah bagaimana untuk menciptakan kemerdekaan guru  atau Dosen dan mahasiswa sehingga pola pikir mahasiswa tidak sekadar mendapatkan ilmu dari Dosen tapi bagaimana pola pikir mahasiswa di luar itu bisa memberikan pola pikir bagaimana ke depannya bisa berpikir Out of the box, berpikir yang begitu Luas, artinya orang baru berpikir tapi dia sudah bisa melakukan. oleh karena itu, merdeka belajar kampus merdeka ini konsep kemerdekaan yang dirilis oleh Ki Hajar Dewantara. oleh karena itu konsep merdeka belajar ini di kampus Moestopo sudah diterapkan sejak tahun 2021, sehingga konsep ini akan memberikan sebuah warna tersendiri bagaimana para mahasiswa dan dosen ini merdeka betul-betul semerdeka - merdekanya di dalam, kebebasan di dalam berproses belajar.


 Ini artinya tidak ada pembatasan bahwa mahasiswa ini tidak hanya bisa di kampus tapi juga bisa praktik kerja lapangan, melakukan sebuah pembelajaran di luar, kemudian membuat sebuah laporan bagaimana konsep belajar di luar sehingga pola pikir mahasiswa dan Dosen ini bisa lebih luas pola pikirnya dan tidak sekadar mendapatkan wejangan dari dosen, mendengarkan dan lain sebagainya. tapi berani untuk berinteraksi, berdebat, dan menyampaikan pendapatnya sesuai dengan pola pikir seluas luasnya dari  mahasiswa dan Dosen. 



Mohon dijelaskan saat ini ada berapa

 Fakultas dan Prodi di UPDM (B)?



 UPDM (B) ini didirikan tahun 1961 pertama kali itu ada Fakultas Kedokteran Gigi. 

Nah, Fakultas Kedokteran Gigi memiliki dua yaitu pendidikan akademik yaitu sarjana kedokteran gigi terakreditasi unggul, kemudian sarjana profesi yaitu dokter gigi yang juga sudah terakreditasi unggul. Kemudian di dokter gigi punya rumah sakit gigi dan mulut terakreditasi paripurna. Di samping Fakultas Kedokteran Gigi juga punya rumah sakit pendidikan utama sebagai sarana praktek dari sarjana kedokteran gigi kemudian praktek di Moestopo selama 1 tahun hingga 2 tahun, lalu disumpah menjadi dokter gigi.


 Kemudian, ada Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik (FIsIP) yang memiliki dua Prodi yakni Prodi Administrasi Publik dan Prodi Hubungan Internasional yang semuanya sudah unggul sejak 20 tahun yang lalu. Di fakultas ini ada dua prodi yang terakreditasi unggul.


 Ketiga, ada Fakultas Ilmu Ekonomi Bisnis dengan Prodi Manajemen dan Prodi Akuntansi yang sudah terakreditasi A. selanjutnya ada juga Fakultas Ilmu Komunikasi yang juga telah terakreditasi A dengan Prodi Publisistik, Humas, dan Periklanan. Ini tentunya menjadi ikon karena fakultas ilmu komunikasi ini banyak artis-artis terkenal yang kuliah di UPDM (B), hehehe... 


Menyusul kemudian ada Fakultas teknik  dengan dua jurusan yaitu teknik Industri dan teknik Pertambangan yang sebentar lagi kita buka yaitu Prodi teknik Informatika.


 Kemudian program Pasca sarjana dengan tiga Prodi yaitu Prodi Administasi Publik terakrediatsi unggul, kemudian Magister Manajemen terakrediatsi unggul, ada juga Magister Ilmu Komunikasi terakreditasi unggul. Masing-masing Prodi Administrasi Publik ini memiliki beberapa konsentrasi ada administrasi pelayanan publik, kebijakan publik, administrasi pemerintah daerah dan administrasi perkantoran. Ada juga Magister Managemen, ada Managemen sumberdaya Manusia, Managemen Pemasaran, Keuangan, Managemen rumah sakit, Managemen strategi, dan Managemen Kewirausahaan. 


Untuk Magister Ilmu Komunikasi ada Managemen Periklanan, Managemen Humas, Video Visual. UPDM (B) juga memiliki program Doktor yang terakreditasi yaitu Doktor Ilmu Administrasi Publik dan dalam waku dekat ini akan lahir yaitu Doktor Ilmu Komunikasi. Itu Prodi yang ada di UPDM (B) dimana saat ini telah terakreditasi unggul dan akreditasi internasional itu Iso 9001. Kemudian yang akan lahir adalah Fakultas Ilmu Kesehatan dan Fakultas Hukum nah ini yang sedang kita rancang termasuk Doktor Program studi teknik Industri dan teknik Pertambangan selain kami juga akan membuka teknik Informatika. 






Di bawah kepemimpinan Bapak apa saja

 prestasi UPDM (B) baik Akademik 

maupun  Non  Akademik?


 Pertama, sebelum saya memimpin Universtas Pro.Dr. Moestopo itu ada di level 1332 yaitu ada di cluster binaan.

Kemudian tahun 2023  kurang lebih satu tahun memimpin, terjadi dua lompatan tingkat menjadi cluster Madya. Jadi urutannya adalah Binaan, Pratama, Madya, dan Utama. sekarang kami ada  di level Madya jadi dari Binaan, Pratama, Madya kami di peringkat di sekitar 400-an.Artinya pencapaian dari tingkat peringkat universitas sangat tajam lompatannya.


Kedua, bahwa UPDM (B) juga mendapatkan penghargaan dari dunia seperti dari Inggris sebagai kampus pluralis kampus yang menjaga keukunan beragama.


 Lalu ada Empat Dosen kami mendapatkan penghargaan penulis terbaik dunia dan Dosen berprestasi tahun 2018. Universitas kami ini punya pencapaian luar biasa di dalam melahirkan Guru besar. saat kepemimpinan saya itu ada tujuh. saya sendiri termasuk Guru besar tercepat karena saya cuma 2 bulan. selain itu Dosen berprestasi mendapat banyak penghargaan.



 Belum lama ini tahun 2022 bulan November mendapatkan prestasi sebagai tokoh inspirasi penggerak kewirausahaan pemuda tingkat nasional. Bahkan Universitas Prof. Dr. Moestopo ini menjadi kampus terbaik untuk Fakultas Kedokteran Gigi. Dalam uji kompetensi dokter gigi nilai yang kami dapat sama dengan UI dan UGM yakni 97,8.  Jadi tiga kampus ini bersaing untuk prestasi di bidang kedokteran.


 Jadi banyak prestasi yang memang dicapai oleh kami. sementara mahasiswanya juga banyak 48   |   yang berprestasi karena memang banyak atlet sehingga ikut serta kontribusi mengharumkan nama bangsa. Kemudian ada pula Dosen kami yang pernah memengkan lomba ilmiah di Inggris.



 Bisa dijelaskan apa target Bapak 

 kedepannya untuk UPDM (B)?



 Pertama menjadi kampus kelas dunia, kemudian semua terakreditasi unggul dan terakreditasi internasional, kemudian kedua pencapaian jumlah mahasiswa saya targetkan 3000 dalam satu tahun, dengan begitu kita bisa mensejahterakan Dosen dan karyawan. terakhir harapan kami adalah membawa kampus ini menjadi kampus pelopor untuk anti-narkoba. Memang Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) ini terkenal dengan anti Narkoba karena merupakan kampus merah putih jadi harus menjaga kesucian putih tadi. sementara merah berani. 


Artinya harus bisa menjaga kesucian dan berani melawan hal-hal yang memang tidak sesuai etika dalam belajar mengajar. Itu yang saya harapkan bahwa Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) menjadi kampus kelas dunia dan bisa memperoleh akreditasi unggul dan internasional secara keseluruhan karena yang sekarang ini yang mendapatkan akreditasi internasional baru program pasca sarjana. Kami menargetkan tahun 2024 itu inklusi sudah mendapatkan akreditasi unggul dan internasional.






 Boleh tahu Filosofi hidup Bapak  seperti apa?



 Pertama saya berprinsip dari orang orang yang dekat dengan saya bahwa ternyata banyak orang sukses itu dari nol. oleh karena itu, saya punya sebuah prinsip bahwa orang sukses itu bukan milik orang kaya, bukan milik keturunan orang kaya saja, bukan pemilik modal, bukan orang yang punya bakat tetapi kesuksesan itu milik siapa saja yang mau bekerja keras, pantang menyerah, berdoa, dan gemar bersedekah. Filosofi saya yang terutama adalah disiplin, komitmen, bersyukur, kerja  keras, pantang menyerah, berdoa, dan rajin bersedekah. tatkala kita bisa menjalankan itu Insya Allah keberkahan akan datang di dalam kehidupan kita. 



Saya mengalami betul sulitnya saat lulus SMP mau sekolah nggak bisa. saya diledek teman-teman, kemudian saya akhirnya bersikeras untuk ke Jakarta tahun 85 kemudian saya menjadi Tukang Sapu jalanan. Di situ juga saya sering dihina, dimaki, dan sebagainya tapi itu justru membuat saya kuat untuk menuju agar hidup saya bisa berubah. oleh karena itu, jangan pernah pesimis bahwa orang rendah pun bisa menjadi orang sukses asal mau bekerja keras, pantang menyerah, berdoa, dan bersedekah. 



Ada sebuah filosofi yang sangat luar biasa dari Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid-red) saat saya bertemu tahun 1999 ketika saya diberikan tiga hal tentang hidup. Pertama bersyukur, kedua ikhlas, ketiga membuat senang orang, keempat bersenang-senang, kelima berdoa, keenam bersedekah. Maka, itulah filosofi yang diberikan Gus Dur saya terapkan di kehidupan saya.


Boleh tahu Tips Kepemimpinan yang Bapak terapkan? 



Pemimpin itu pertama harus berani menegur dan mengevaluasi bawahan, kedua berani memberi motivasi dan arahan. Jangan sekadar memarahi dan menegur tapi kita harus punya solusi, kemudian yang ketiga kita harus berani memberikan suri tauladan oleh karena itu filosofi kepemimpinan Ki Hajar Dewantara yang berbunyi Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani sungguh tepat.


 Dimana saat menjadi Pemimpin di depan harus menjadi tauladan bagi yang dipimpin, saat berada di tengah kita harus bisa mendorong orang-orang itu untuk bisa berbuat kebaikan, dan saat berada di belakang kita harus bisa mendorong orang berani bertanggung jawab jangan lempar batu sembunyi tangan istilahnya kemudian mengorbankan anak buah saat ada masalah. oleh karena itu untuk menjadi Pemimpin.



 Ada pesan untuk Generasi muda? 



Adalah kalau saya melihat berani untuk memberikan teguran, kemudian kita disiplin, komitmen, jujur, tanggung jawab itu yang terpenting. Jadi selain itu kita harus berpikiran out of the box ini Pak Jokowi sering kali selalu katakan kita harus berpikir jauh kedepan jangan selalu katakan “dulu begini, biasa begini. Jangan, kita harus berani mengubah paradigma yang selama ini tak bisa membuat maju sehingga kita harus berani membuat terobosan. 



Seorang Pemimpin itu jangan pernah takut memperjuangkan sebuah kebenaran kalau Pemimpin takut memperjuangkan kebenaran ya kita akan menjadi boneka. tapi kalau kita berani saya kira akan berpihak pada kita walaupun lika-likunya luar biasa dan saya banyak lika-liku bahkan pernah dikudeta diturunkan seminggu artinya inilah sebuah tantangan tapi karena kita berani dalam kebenaran tuhan pasti berpihak pada kita.


 Banggalah sebagai bangsa Indonesia dan jangan pernah memaki-maki Pemimpin kita. Disiplin, komitmen, jujur, dan tanggung jawab harus melekat pada diri kita. sementara, kerja keras, pantang menyerah, berdoa, dan bersedekah adalah cara untuk mendapat keberkahan dari Allah SWT. Dan, yang penting hilangkan penyakit iri dengki karena itu sesuatu yang tidak diridhoi oleh Allah SWT sehingga sulit mendapat keberkahan. 



Lalu, jangan malu untuk berusaha melalukan perubahan, tapi malu lah tatkala melakukan sesuatu merugikan lain. terpenting Generasi muda jangan takut bermimpi. Karena, jika untuk bermimpi saja kamu takut maka kamu adalah orang yang tidak tahu arah masa depanmu. Karena jika kamu punya mimpi kamu pasti bisa mencapainya, berusahalah dan berdoa.





#DAPAT WEJANGAN DARI GUS DUR



 Ada frasa yang mengatakan, nasib bagus biasanya timbul karena perbuatan baik dan nasib buruk disebabkan perbuatan yang jelek. Artinya nasib itu bisa diubah. Prof. Paiman membuktikannya, meski ia lahir dari keluarga tak berada, tapi ia tidak pernah rendah diri. Ia bahkan bertekad untuk mengubah nasibnya agar menjadi lebih baik. Jalan berliku diraihnya sebelum mereguk sukses seperti saat ini, ia pernah berprofesi sebagai tukang sapu hingga satpam. Ia juga pernah membuka usaha jasa pengetikan dan foto copy bersama sahabatnya. “Lalu, saya lihat sahabat saya itu hidupnya berhasil. saya pun tanya apa rahasianya, rupanya ia meminta didoakan oleh Gus Dur (KH Abdurrahman Wahidred) dan mendapat wejangan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. singkat cerita, saya kemudian bertemu Gus Dur, banyak pelajaran berharga yang beliau berikan kepada saya, yakni setiap malam menjalankan ibadah sholat taubat, tahajud, dan hajat. Dan pada pagi hari, sholat dhuha.



 Hingga saat ini, hal tersebut sudah menjadi kebiasaan bagi saya,” terangnya. Lebih lanjut Prof. Paiman mengatakan, sang Bapak Pluralisme tersebut juga memberikan petuah tentang pentingnya ikhlas, beramal, dan bersedekah. “Pada tahun 1987 ada kejadian yang begitu membekas di ingatan saya. Kala itu, saya hendak makan nasi bungkus telur dadar, tiba-tiba datang orang tua dan mengungkapkan bahwa beliau belum makan selama tiga hari. Akhirnya saya memberikan nasi bungkus tersebut dan hanya minum air. setelah itu, saya rebahan di bawah pohon cemara, baru sebentar memejamkan mata, seorang satpam membangunkan saya dan memberi saya nasi kotak, ketika saya buka isinya ayam, telur, sayur, buah, dan minuman. Dari sebungkus nasi telur dadar, saya dapat tiga nasi kotak. Dari situlah saya terinspirasi ketika ikhlas berbuat baik, Insya Allah tuhan akan membalasnya," ungkapnya. 



Pria yang mengagumi Ir. Soekarno ini mengatakan sikap pandai bersyukur juga  mendatangkan keberkahan di dalam hidupnya. Hadapilah nikmat dengan syukur dan terimalah musibah dengan rasa sabar. “tak kalah penting, # Dari Mencipta Lagu Hingga Mendalang membahagiakan orang dengan kebaikan. 



Bapak saya juga pernah mengatakan, selain hidup harus jujur, kita jangan senang menyakiti orang, hindari sifat iri dengki dengan pencapaian orang lain, karena sesungguhnya kebahagiaan itu bisa kita cari dengan cara memohon kepada Allah SWT. saya selalu berpesan, ukir sifat kebaikan dengan berbagi kasih terhadap sesamamu, tapi sembunyikan kebaikanmu di hadapan semua orang,” tambah pria yang mewarisi darah pejuang dari sang kakek Pangeran  Aryo Kusumo ini. 



Kisah-kisah kehidupan yang dialami oleh banyak orang, sambungnya, juga bisa menjadi pembelajaran atas perjalanan hidup yang akan ditempuh. “saya pernah berbincang dengan Bu Susi Pudjiastuti, beliau cerita dulunya pernah menjajakan pakaian di Pangandaran. Kemudian, Pak Oesman sapta odang juga bercerita beliau pernah menjadi kuli pelabuhan. orang-orang sukses itulah juga menjadi guru kehidupan saya. Dalam meraih sukses, juga dibutuhkan kerja keras, disiplin, komitmen, dan berjiwa pantang menyerah,” katanya.






DARI.  MENCIPTA LAGU HINGGA MENDALANG



Ada hal menarik untuk diulik dari sosok Prof. Paiman, selain kisah inspiratifnya, ternyata ia juga pandai menciptakan lagu. Bahkan, telah merilis album yang berisi 16 lagu. “Album tersebut saya cetak 1.000 keping, dibanderol harga rp30 ribu dan sudah ludes terjual. tapi saat ini sudah tidak cetak lagi, karena orang-orang sudah bisa mendengarkannya di kanal youtube saya: @Paiman raharjo,” ungkapnya. 



Paiman mengaku, kebolehan tersebut ia pelajari secara otodidak. “Pertama kali saya menciptakan lagu berjudul “Paiman si tukang sapu”. Lagu yang dibawakan oleh Jhoni timbangnusa  tersebut berkisah tentang kehidupan saya,” paparnya. Meski belajar secara otodidak, Prof. Paiman mampu menciptakan lagu dalam waktu yang singkat. “saya buat liriknya kemudian iramanya. Genrenya bermacam-macam disesuaikan dengan lagunya. 



Waktu yang saya butuhkan dalam menciptakan lagu relatif singkat bahkan ketika Pak Erick thohir meminta saya membuat lagu untuknya hanya membutuhkan waktu lima menit. Beliau pun senang dengan lagu ciptaan saya,” kenangnya. selain pandai membuat lagu, Prof. Paiman juga bisa mendalang. Kebolehan tersebut tak luput dari kebiasaanya mendengarkan cerita wayang sebelum tidur. “saya suka mendalang bertema filosofi kehidupan. 

Banyak pengalaman hidup saya yang mengadopsi kisah-kisah itu,” tambahnya.



 Prof. Paiman tak menampik bahwa mendalang itu susah, harus telaten dan sabar. terlebih tembang-tembang yang ada di dalam cerita itu kan banyak dan tak mudah untuk dihapalkan. “Namun, tatkala kita sudah mencintai sesuatu, meski susah bisa terasa mudah,” terang pria yang mengagumi dalang Ki Anom suroto ini.



 Kecintaannya terhadap wayang juga ia tunjukkan dengan menjadikan bagian rumahnya yang di Jakarta sebagai tempat khusus untuk karawitan, “Luasnya 1.000 meter, di sana ada koskosan dan tempat khusus karawitan. Di sana ada gamelan full set, kami biasa latihan setiap malam minggu,” ujar Prof. Paiman.



 Bersilaturahmi juga menjadi hobinya, selain selalu menyempatkan diri untuk sholat berjamaah di masjid atau mushola, ia kerap menggelar mengundang orang-orang ke kediamannya. “saya punya agenda rutin mengundang tukang bakso dan soto ke rumah. Di  kampung halaman saya, Klaten, saya juga memiliki padepokan Bernama Kalimasodo. Dahulu itu rumah gurunya Pak soeharto, romo sudiyat. Kini, padepokan tersebut saya jadikan tempat untuk pengajian dan pertemuan orang kampung,” papar Komisaris Independen Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) tbk ini. 



Lebih lanjut ia mengatakan, masak juga menjadi kegemarannya. Bahkan ia piawai meracik masakan yang terbilang sulit, seperti gulai, gudeg, tongseng, rendang, hingga dendeng. “saya juga belajar otodidak, memasukkan bumbu juga berdasarkan feeling saja. selain untuk memasak buat keluarga, saya juga senang membuat masakan untuk orang lain.



 Misalnya, waktu Idul Adha tahun lalu, saya mengolah 40 kg daging untuk dijadikan rendang, dendeng, dan serundeng. Lalu, saya bagi-bagikan. sampai dua bulan tidak basi, hehehe,” pungkas Prof. Paiman.


Istri  yang Ikhlas Kunci Sukses Suami 


 Beruntunglah Prof. Paiman memiliki Hj. Sarida Minarni, SE,M.Si yang diakui Prof. Paiman sebagai pasangan yang sangat baik dan luar biasa ikhlas. “Kami menikah pada tahun 2002, kehidupan kami terbilang sederhana. seminggu saya hanya mampu memberi nafkah sebesar rp 100 ribu, beberapa bulan kemudian gaji saya naik, nafkah juga naik menjadi rpb200.000. Biaya membayar kost rpb900 ribu, meski pas-pasan, dia tidak pernah mengeluh dan menjelek-jelekkan saya.



 Bahkan, dia pernah menjual perhiasannya untuk menutupi kebutuhan kami, dari situ saya termotivasi untuk lebih berjuang membahagiakan dia,” ujarnya. Memang, Prof. Paiman dan keluarga selalu merasa bersyukur terhadap apapun yang dihadapi dalam hidup mereka. “Karena ketika kita selalu bersyukur maka kegelisahan akan hilang dan keberkahan akan datang,” pesannya. terbukti, setelah mereka dikaruniai buah hati, Muhammad rizki Putra raharjo, Alhamdulillah rezeki mereka terus bertambah bagus. tapi Prof. Paiman mendidik anaknya agar selalu menabung untuk bersedekah. “Pernah waktu lebaran kemarin dia membuka celengannya terkumpul rp8 juta, uangnya dia berikan semua kepada saya untuk dibelikan sembako dan dibagikan  kepada orang orang yang membutuhkan,” cerita Prof. Paiman. 



Satu hal yang juga selalu Prof. Paiman puji adalah istrinya adalah bukan tipe orang yang suka ngerumpi, dan buat Prof. Paiman itu menjadi sesuatu yang mendatangkan keberkahan. “Dia juga mendukung saya ketika pada November 2022 lalu saya sempat dikudeta, lantaran memperjuangkan gaji dosen dan karyawan, saya sempat dibebastugaskan. Alhamdulilah berkat munajat istri dan keluarga saya, jabatan saya dalam waktu seminggu dikembalikan,” pungkasnya.(*).



Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)
GAMIES NEWS